Advertisement
Kota Sibolga dikenal sebagai kota terpadat, di mana kepadatan penduduknya sudah sangat tinggi yang mencapai 8.824/km² dengan luas wilayah hanya 10,77 km². Sehingga menjadikan Kota Sibolga sebagai kota terkecil di Indonesia setelah Kota Padang Panjang di Sumatera Barat
Konsekuensi kota kecil dan berpenduduk padat tersebut, akhirnya banyak tepian pantai ditimbun menjadi daratan untuk dijadikan lahan permukiman oleh warga. Harga tanah di kota ini pun menjadi mahal, berada pada kisaran Rp 3 juta/m². Warga pun banyak memilih mendirikan rumah dan usaha di atas laut. Keberadaan dermaga dan tempat pelelangan ikan di sepanjang pantai umumnya juga di atas laut. Sebab, sedikitanya 42.000 jiwa menggantungkan perekonomiannya dari sektor maritim termasuk nelayan.
Potensi maritim memang menjadi andalan kota yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia ini. Sempitnya daratan tak lalu membuat pemerintah kota berhenti berkreasi untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Hal ini menjadikan pemerintah Kota Sibolga pun gencar menata lingkungan kota, terutama permukiman di bibir pantai agar lebih rapi, bersih, dan nyaman. Seperti dengan dibangunnya Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) "Jolong Basusuk" oleh pemerintah kota yang berada di Jl. Merpati, Sibolga Selatan yang diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat oleh Bapak Dr. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc pada tanggal 25 Maret 2015 yang lalu. Permukiman Rusunawa ini terutama diperuntukkan bagi kalangan nelayan berpenghasilan rendah dan masyarakat ekonomi lemah.
Konsekuensi kota kecil dan berpenduduk padat tersebut, akhirnya banyak tepian pantai ditimbun menjadi daratan untuk dijadikan lahan permukiman oleh warga. Harga tanah di kota ini pun menjadi mahal, berada pada kisaran Rp 3 juta/m². Warga pun banyak memilih mendirikan rumah dan usaha di atas laut. Keberadaan dermaga dan tempat pelelangan ikan di sepanjang pantai umumnya juga di atas laut. Sebab, sedikitanya 42.000 jiwa menggantungkan perekonomiannya dari sektor maritim termasuk nelayan.
Potensi maritim memang menjadi andalan kota yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia ini. Sempitnya daratan tak lalu membuat pemerintah kota berhenti berkreasi untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Hal ini menjadikan pemerintah Kota Sibolga pun gencar menata lingkungan kota, terutama permukiman di bibir pantai agar lebih rapi, bersih, dan nyaman. Seperti dengan dibangunnya Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) "Jolong Basusuk" oleh pemerintah kota yang berada di Jl. Merpati, Sibolga Selatan yang diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat oleh Bapak Dr. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc pada tanggal 25 Maret 2015 yang lalu. Permukiman Rusunawa ini terutama diperuntukkan bagi kalangan nelayan berpenghasilan rendah dan masyarakat ekonomi lemah.