Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Iklan

Cerita Sibolga
Sabtu, 12 November 2016, 14.31.00 WIB
Last Updated 2016-11-12T07:31:23Z
asalusulBeritasejarah

Jejak Sejarah Sambas Sibolga

Advertisement
Jejak Sejarah Sambas Sibolga, Sibolga
Jejak Sejarah Sambas Sibolga 
Mungkin ada yang kurang mengerti mengapa ada nama lokasi di Sibolga bernama Sambas ? Sebuah nama yang mirip nama kota di Kalimantan Barat, yg berbatasan dengan Serawak Malaysia. Sambas Kalbar dahulu adalah sebuah Kesultanan Melayu yang pernah jaya sebelum Belanda dengan VOC nya mengacak-acak ekonomi kesultanan tersebut sekitar tahun 1609. Sementara nun di Sumatera Bagian Barat yang kaya akan rempah dan hasil bumi sedang jaya-jayanya pula berdiri sebuah Kerajaan TAKALO yang berpusat di Poncan Ketek.

Keserakahan Belanda yang tidak saja merampas tata perniagaan, juga mulai melirik ingin menancapkan kuku menjajah negeri tempat mereka berniaga termasuk Poncan dan sekitarnya. Silih Berganti mereka menguasai Kawasan Teluk Tapian Nauli dengan Inggris serta Aceh, hingga tercapai kesepakatan Trakat London 1847. Kesepakatan ini sebagai bukti kerjasama Inggris dan Belanda pasca Perang Eropa yang mereka menangkan sebagai sekutu melawan Perancis (Napoleon). Seluruh Sumatera untuk Belanda ditukar dengan Semenanjung Malaya dan Tumasik (Singapura) untuk Inggris termasuk Sabah, Serawak dan Brunei di Kalimantan Bagian Utara.

Poncan yg tadinya milik Inggris lalu dikelola Belanda, dasar Belanda serakah, negeri indah ini tak pernah damai, sehingga timbul puncaknya sekitar 1816 diluluh lantakkan pasukan SONGE bekerja sama dengan pasukan Sidi Mara dari Barus. Setelah penyerangan tersebut Poncan ditinggalkan penduduknya, mereka mengungsi ke Pasa Balakang sekarang, sehingga Belanda pun membuat rencana menata kota antara Pasa Balakang (Pasar Belakang) dengan Siboga Julu dengan cara menyisip (bahasa Siboga disusuk) atau ditimbun agar rawa-rawanya bisa dijadikan pemukiman.

Siboga jolong basusuk
Banda digali anak Rante
Jangan manyasa tolan busuk
Kami sapeto urang sanse

Pada saat itulah pantun terkenal tentang pembangunan kota baru Sibolga tercipta.Untuk menimbun rawa-rawa tersebut di datangkanlah pekerja rodi dari berbagai daerah jajahan Belanda, termasuk dari Kalimantan yang banyak dari Sambas. Setelah selesai Sibolga disusuk (menyisip), maka daerah sebelah selatan Pasa Balakang (Pasar Belakang) yang masih rawa-rawa di biarkan ditempati bekas pekerja paksa tersebut, yang segera dihuni mereka yang berasal dari Sambas tersebut yg belakangan malah lebih dikenal sebagai suku Banjar, yg masih kita cari mengapa jadi Banjar.

Penduduk Pasa Balakang (Pasar Belakang) lebih suka menyebut pemukiman di atas rawa-rawa ini sebagai Kampung Sambas, yang akhirnya menjadi SAMBAS seperti saat ini, menjadi nama salah satu kecamatan di kota Sibolga yaitu Sibolga Sambas yang terdiri dari beberapa kelurahan antara lain Kelurahan Pancuran Pinang, Pancuran Dewa, Pancuran bambu, Pancuran Kerambil

Penulis : Syafriwal Marbun
Editing : 
Aneka Sorkam
Cerita Sibolga